
Berawal dari foto postingan mbak Sefrina kawan Utami di Instagram dan ditunjukkan kepadaku, membuat kami mempunyai alasan untuk kabur sejenak dari ibukota ke selatan Jawa di pantai Watukarung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Di masa pandemi kayak gini, yakin?

Idenya sederhana, kami mau staycation aja, di villa Desa Limasan namanya. Bergegas lah Utami memesan villa untuk libur panjang di hari Maulud Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, 29 Oktober sd 1 November 2020, sekitar 3 bulan lalu.

Dan kami pun ditawari Hilltop Desa Limasan, sebuah villa di atas bukit dengan pemandangan 360º dengan fasilitas makan 3x sehari. Harganya pun dapat diskon, mungkin karena musim pandemi seperti ini. Mantap, alhamdulillah.

Perjalanan kami tempuh kurang lebih 10 jam dari Bekasi menuju Watukarung, via Tol Trans Jawa, exit di Solo. Sayangnya mbak Ingga memilih gak ikut, dengan alasan sibuk mengurusi kuliahnya yang udah mau selesai.

Perjalanan dari Solo ini yang memakan waktu hampir 4 jam, padahal jaraknya tidak terlalu jauh. Namun semua lelah terbayar saat kami tiba di Hilltop yang pemandangannya -orang bule bilang- breathtaking!

Villanya punya 2 tempat tidur, pas buat keluarga kecil dengan anak 2 sampai 3 seperti kami dengan 2 toilet. Di depan ada teras dengan kursi dan meja yang cocok buat berleha-leha menikmati pemandangan pantai. Internet pun tersedia, 30 mbps, bikin akak Najah dan Maryam terjamin kebutuhan utamanya hihihi.

Keesokan harinya, kami pun mengunjungi 2 sungai yang menjadi ketertarikanku berlibur di Watukarung ini. Sungai Maron dan Sungai Cokel namanya.

Sungai Maron lebih panjang tripnya, sekitar 50 menit pulang pergi, menuju hulu sungai di laut Selatan. Menyusuri sungai di antara hijaunya pepohonan membuat kita serasa berada di hutan Amazon, seperti yang di film-film itu lah, keren banget pokoknya.
Di sepanjang Sungai Maron, banyak pohon yang berbuah lho, seperti jambu dan buah lainnya. Utami gregetan banget, pakai minta mampir sebentar buat metikin buah, ada-ada aja, semoga halal ya ma 😁

Sebelum menepi pulang, babang perahunya menunjukkan goa yang berada di tepi sungai. Sayangnya sungainya rada keruh karena musim hujan, membuat air yang berwarna biru (katanyaaa) gak terlihat saat kami melipir menuju goa itu.

Sepulangnya dari lokasi goa itu, Utami menemukan mainan kegemarannya, ayunan! Gak pakai lama dia pun meminta babang perahu untuk berhenti sejenak dan dia pun berayun-ayun sejenak tanpa takut. Dasar masa kecil terlalu bahagia ih 😆

Sorenya kami menuju sungai Cokel yang dekat dari Desa Limasan. Kali ini kami berdua saja, anak-anak gak ada yang mau ikut.

Trayeknya tidak lama, 20-30 menit saja menuju arah pantai juga pulang pergi dan pemandangannya tak kalah cakep dengan sungai Maron. Kelebihannya, boatnya lebih bagus dan lebih besar sedikit, membuat rasa aman dan nyaman. Oya, harganya cukup murah ya, 20 ribu per orang.

3 hari 2 malam di Desa Limasan kami rasa cukup, untuk kemudian transit di Semarang 1 malam sebelum besoknya kami pulang kembali ke Bekasi.
Alhamdulillah semua perjalanan pulang pergi diberi kelancaran dan kami semua diberi kesehatan dan kegembiraan dalam menikmati liburan staycation ini.
Silakan kunjungi https://goo.gl/maps/M4RdaBQwuNQAV1Wm6 bagi yang tertarik berlibur di Desa Limasan, Pacitan. Have fun!
Alhamdulillahi bini’matihi tatimus sholihat…. best staycation
LikeLike
Pingback: Video Liburan di Watukarung | Kaffahshots