
Whatsapp group Terios Rush Club Indonesia tetiba bergemuruh sesorean tadi. Berawal dari kabar seorang kawan, Arief Hidayat, ketua MTT/Majelis Taklim TeRuCI, dikabarkan terjangkit Covid 19. Dan statusnya, kritis.
Ramai lah feed dari kawan-kawan, mendoakan Arief agar diberi kesembuhan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Namun Allah lebih sayang kepada Arief. Satu jam kemudian kabar itu hadir, Arief sudah tiada. Innalillaahi wa innaa ilaihi roojiun, ia pergi meninggalkan Esti istri tercintanya, dan ketiga anaknya.
Keesokan harinya, kami berhimpun di Zoom meeting, mengantarkan Arief dari Rumah Sakit Budi Asih di Cawang menuju ke tempat peristirahatan terakhirnya. Selama menanti ambulans yang hendak menjemputnya datang, Zoom meeting diisi dengan kata-kata kenangan dari para sahabat-sahabatnya, satu per satu, yang bersaksi bahwa Arief adalah orang yang baik, ma syaa Allah.

Kawan-kawan pun terus menemani secara virtual hingga Arief dimasukkan ke liang lahat, di TPU Rorotan, sebuah tempat pemakaman umum khusus jenazah yang meninggal karena covid 19. Subhanallah, oleh Wisnu yang mengantarkan Arief secara langsung, sore itu sudah dikubur 80 jenazah covid 19, dan setelah Arief dimakamkan masih berdatangan hingga 5 jenazah.

Malam harinya, kami pun kembali berkumpul untuk bertakziah secara online lewat Zoom kembali. Acara yang dipimpin oleh ustadz Aby Sayma dihadiri oleh 50-an Premium Member, bukti bahwa banyak yang kehilangan Arief.
Betapa dahsyatnya Covid 19 ini, dahsyat sekali. Mari kita terus memproteksi diri dengan terus menerapkan 3M semampu kita, dimanapun kita berada. Semoga kita terhindar dari wabah yang mengerikan ini, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.
Selamat jalan Rief, Allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu’anhu..