First GranFondo! 🚴🏼

TeRuCI Gowes Club & BASIC Ride to Bogor

Akhirnya, setelah bertahun-tahun bersepeda keliling dalam dan luar kota, gowes 100 km dalam sehari (granfondo) pun bisa diraih hari Sabtu kemarin.

3 pekan sebelumnya saat omji Sam sebagai biang gowes di klub mobil gw mengajak untuk happy ride ke Bogor dari rumah masing-masing dengan tikum/titik kumpul di Tugu Kujang, gw langsung buka Google Maps untuk mengukur jarak dari rumah ke tikum. Tertera 50 km. Wah, asyik nih, pulang pergi bisa dapat cepek pikir gw.

Berempat start dari depan Masjid Baiturrahim

Langsung gw ajak tim BASIC/Baiturrahim Mosque Cyclists di masjid komplek untuk menemani gowes ke Bogor. Antusias pun merebak, pada pengen ikut, tapi gw sendiri yang melarang jamaah yang sudah sepuh untuk ikut. πŸ˜€

Kebetulan juga, tanggal 5 Februari itu hari dimulainya Virtual Ride Mandiri Taspen yang gw ikuti. Hmm, bisa sekalian sekali gowes langsung finish ini hehehe..

Dan berempat dari depan Masjid Baiturrahim kami pun memulai gowes ke arah Bogor. Rute yang kami pilih adalah lewat pasar Pondok Gede ke arah Pinang Ranti, lanjut sampai Jalan Raya Bogor. Dari situ lempeng aja sampai Tugu Kujang.

Di depan Tugu Kujang Bogor
Tepat 50 km dari rumah

Berangkat pada pukul 07.00 WIB, kami sampai di Tugu Kujang pada pukul 10.35 WIB. Di cyclometer sepeda gw tercatat tepat 50 km dari start, wow bisa pas bener yak! Teman2 dari Tangerang, Depok dan Bekasi belum sampai, jadi kami memutari Kebun Raya Bogor sambil foto-foto.

Orang Bekasi saba Bogor πŸ™‚

Tak lama, om Sam mengabarkan sudah sampai di Tugu Kujang, kami pun bertemu di sana, foto-foto dulu sebelum menuju Soto Kuning di jalan Surya Kencana untuk makan siang yang nikmat, sampai tandas 2 piring gw coba, xixixixixi..

Foto bareng di Tikum Tugu Kujang
Maksi yang nikmat di Soto Kuning Bogor

Setelahnya, kami pun menuruni jalan yang menurun untuk kembali ke Bekasi. Seharian di jalanan dengan guyuran hujan gerimis ditambah kemacetan Jalan Raya Bogor di sekitar Cijantung membuat kami baru tiba di rumah pukul 17.15 WIB, sekitar 10 jam gowes hari ini, alhamdulillaah.

Dan Strava pun mencatat perjalanan hari itu sejauh 111.8 km dengan moving time 6 jam 8 menit. Not bad buat sebuah granfondo pemula, ya kan πŸ˜€

Video perjalanan dalam grafis peta interaktif dapat ditonton di sini. Salam sehat semuanyaaaa! πŸ‘‹πŸΌπŸ‘‹πŸΌπŸ‘‹πŸΌ

Info rute perjalanan dan elevasi dari Strava

Mendadak Ikut Arisan AKRUD Semarang

Foto bareng sebelum pamitan

Dalam perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju Bekasi, sesampainya di jalan Tol Banyumanik Semarang gw telpon Hendy, sepupu gw di Semarang untuk pamit lewat tanpa sempat mampir, karena hari sudah siang. Saat itu Hendy sedang berada di rumah pakde Moch (Rahimahullah) di Ngesrep, sedang arisan AKRUD/Antar Keluarga Rumpun Djojohatmodjo chapter Semarang.

Hendy pun memaksa gw untuk mampir sejenak, apalagi alamat rumah pakde di Ngesrep dekat dengan exit tol Jatingaleh. Yowis, tak pikir kapan lagi bisa kumpul-kumpul dengan keluarga besar AKRUD di Semarang.

Sesampainya di Ngesrep, dari silsilah ibu gw di keluarga mbah Mintardjo gw hanya bertemu keluarga bulik Tut dari Sragen, karena biasanya yang rutin hadir lainnya adalah keluarga tante Tien, om Tom, om Totok Marwoto dan om Nono. Namun hari itu tante Tien sedang di Pekanbaru, om Tom berhalangan hadir di Yogya, om Nono masih sakit dan om Totok (rahimahullah) sudah tiada. Sepupu gw yang hadir cuma Hendy dan Lala, karena Donny sedang mengunjungi keluarga mertuanya di Batang yang sedang sakit.

Udah kayak guest star aja deh gw πŸ˜€

Namun itu tidak mengurangi kegembiraan keluarga besar dari mbah Kasnadi dan mbah Martadji, yang biasanya baru bisa bertemu kalau ada pernikahan saudara, itu pun jarang banget. Mereka menyambut gw, Utami dan anak-anak dengan hangat. Niatnya cuma mampir sebentar, malah tertahan agak lama karena kudu cerita ini itu dengan begitu banyak keluarga AKRUD yang hadir, ma syaa Allah tabarakallaah.

Foto bareng Bude Koes + Mbah Ji dan tante bude lainnya

Ini namanya rejeki silaturahim. Benar-benar menyenangkan bertemu keluarga besar yang rasanya gak mungkin untuk mengunjungi semua rumah mereka masing-masing bila tidak dalam acara kumpul-kumpul keluarga besar seperti ini, alhamdulillah..

Seperti biasa, sebelum pamitan pulang, kita foto-foto bersama sebagai kenang-kenangan. Sehat-sehat semua yaa mbah, pakde bude, om tante, mas mbak dan semua sepupu yang hadir, terima kasih sudah memaksaku untuk mampir, barakallaahu fiikum! πŸ‘‹πŸΌ

Mandiri Taspen Virtual Ride

Yup, tanggal 1 Februari 2022 ini adalah awal dari keikutsertaan gw di Mandiri Taspen Virtual Race untuk bersepeda dengan kategori jarak 100 km.

Berhubung bersamaan dengan liburan mendadak ke Daerah Istimewa Yogyakarta, terpaksa edisi pertama virtual race ini gak pakai Jersey yg udah dikirim ke rumah masing-masing peserta beberapa pekan lalu.

Wis gak opo2 wis, wong mung melu2 thok ora ngincer hadiah. Lha kalau mau medali juga bisa tinggal transfer Rp 100 ribu ke panitia 😁

Happy virtual race, kawans! πŸ‘‹

Sowan Paklik Thom

Adik mama rahimahallah yang tinggal di Yogyakarta adalah om Thom. Beliau ini dulu sejak akhir tahun 70an sudah ikut Papa rahimahullah bekerja di PT Badak NGL Co Bontang, Kalimantan Timur.

Kami sekeluarga pun pernah berlibur mengunjungi om Thom sebelum beliau pensiun bekerja di Bontang pada tahun 2008.

Maka setiap kami mengunjungi kota Yogya, hampir dipastikan untuk sowan ke rumah om Thom, karena memang sejak kecil sudah terbiasa bersamanya.

Semoga selalu sehat ya om Thom dan Tante Ninik, barakallahu fiikum πŸ™

Mendadak Piknik

Sepulangnya beraktifitas kemarin sore, tetiba anakku nomor dua bilang pengen liburan, karena udah lama gak jalan-jalan katanya.

Istriku ternyata juga satu ide dan meng-aamiin-kan seraya menanyakan kepadaku, kuat apa nggak nyetir ke Bali. Spontan aku jawab enggak, jauh tauk 😁

Gak menyerah, Utami menawarkan liburan ke Yogya. Hmmm, boljug kalau cuma Yogya, gak jauh2 amat pikirku. Dan kemudian malam itu kami berdua jadi sibuk nyari2 lokasi penginapan di Yogya.

Dan jadi lah kami hari Sabtu paginya berangkat ke Yogya, setelah terlebih dahulu membatalkan janji gowes kepada teman2 dan mengirimkan snack yang sudah terlanjur dipesan sehari sebelumnya.

Ya namanya juga mendadak piknik 😁

Kopdar TeRuCI Jadoel di GC Farm

Baris yang rapi ya: 129 – 163 – 281 – 158 – 318 – 142 – 048 – 059 – 197 – 423

Siang ini mendapat undangan makan siang di Saung GC Farm milik om Ahmad Khoiruddin 0163 (Gus Choi), member TeRuCI Chapter Tangerang. Berdua berangkat bersama Miko 0059, kami sampai di GC Farm dalam 1 jam lebih dikit perjalanan dari Jatiwarna, Bekasi.

Saung yang bersih dan ciamik

Saungnya asyik, berada di pinggir sawah, membuat betah berlama-lama di sini. Menu makanannya pun cukup bervariasi dan tentunya nikmat rasanya. Hanya saja, karena gak tau bisa order via WA agar makanan sudah disiapkan sebelum kita datang, jadi agak lamaan deh hehehe..

Ini sebenarnya kunjungan gw kedua di GC Farm, setelah gowes barengan TERBAIK/TeRuCI Ban Cilik dalam perjalanan dari BSD ke Tebing Koja di awal tahun 2020 lalu. Namun saat itu GC Farm belum membuka restorannya kalau gak salah, dan Gus Choi juga gak berada di tempat, jadi cuma foto di depannya saja.

Gowes TERBAIK ke Kandang Godzilla

Sukses terus om Choi untuk GC Farm, thanks banget udah reunian lagi dengan para Jadulers TeRuCI, kalau dilihat dari nomor IDnya ini: 129 – 163 – 281 – 158 – 318 – 142 – 048 – 059 – 197 – 423 πŸ˜†

Barakallaahu fiik!

Gowes Bareng @ Taman Mini

Photo by ibenimages

Akhir pekan ini para emak-emak di grup WhatsApp keluarga sudah merencanakan untuk gowes bareng, setelah pekan lalu jalan kaki dan foto2 di Gelora Bung Karno.

Para bapack2 sih ngikut aja, yang penting tetap gowes. Jadi lah kami berdua start gowes dari rumah menuju tikum di Taman Mini (TMII). Tercatat 14 km lebih sedikit untuk sampai ke Taman Mini dari rumah, yang kami tempuh kurang dari 1 jam.

Sesampainya di TMII, kami langsung menuju anjungan Sumatera Barat sesuai kesepakatan, dan bertemu mbak Nana dan kemudian Iben dan Elok yang duluan datang.

Museum Batik
Teater Imax

Tak lama, om Joko dan Tante Ani datang merapat diikuti mas Andi yang gowes dari rumahnya di Rawamangun.

Sudah komplit yang datang, kami pun mulai memutari Taman Mini dipandu Ibnu yang paling berpengalaman memutari TMII dengan sepeda. 🀣

Anjungan Sulawesi Selatan
Museum Keprajuritan
Serasa di Bali!

Setelah hampir dua jam gowes, kami kembali ke anjungan Sumatera Barat untuk sarapan pagi, apalagi kalau bukan memesan Ketupat Sayur Daun Pakis dan kopi Aceh Gayo, slurrrph..

Happy big family!

Berikutnya, kami pun harus gowes balik ke rumah setelah selesai berfoto dan sarapan, ditutup dengan undangan untuk mengulangi lagi olahraga pagi di akhir pekan di rumah barunya Kinan, putranya Lik Ani dan om Joko.

Video rekaman perjalanan ini bisa disaksikan di situs Relive.

See you again next week, ini syaa Allah! πŸ‘‹

Maksi Ikan Goreng Lik Tuti

Siang ini kami mengajak mbah Kakung dan mbah Uti dahar di luar rumah. Utami menyarankan ke Rumah Makan Lik Tuti di Kaliori, di pinggir sungai Serayu.

Karena sudah pernah makan di sana, kami pun mantap menuju ke Kaliori walaupun Maryam tetap gak mau ikut, lebih memilih bermain bareng Dinda, sepupunya di rumah mbah.

Menunya cukup sederhana: nasi panas, ikan sungai yang digoreng kering, sambel dan lalapan. Sudah, main course-nya begitu doang, tapi saat dihidangkan di meja, mulut gak berhenti mengunyah sampai perut terasa penuh.

Begitu lah, so simple tapi so treasure, gw yang gak suka makan pakai sambel aja bisa habis sambelnya gegara ikan Boso atau lelembutan yang lain ya cocoknya dipadukan dengan sambel dan nasi putih yang mengepul, hmmm..

Sudah lah kenyang, mari kita pulang. Bremmmm