Sepedahan di Subang

Sepedahan bareng dengan panorama pedesaan yang indah

Tiba lah pagi yang ditunggu-tunggu. Setelah kemarin sore Kampung Sukadaya Desa Sukasari, Dawuan Subang ini diguyur hujan hingga waktu Isya yang menggagalkan rencana gowes perdana di sini, pagi ini alhamdulillah cuaca sangat mendukung.

Kurang lebih 18 goweser yang turut serta, dipandu oleh pak Ahmad Solihin, –pemilik Saung Mang Ihin yang melayani para jamaah Masjid Baiturrahim AL Jatibening– untuk mengayuh sepeda di kampung halamannya, benar-benar menikmati suasana pagi yang sejuk dan cantik.

Saung Mang Ihin, tempat start & finish

Namanya gowes hepi-hepi, setiap menemukan lokasi yang ciamik, kami pun kompak untuk berhenti guna berfoto-foto. Gak heran di Strava perjalanan pagi itu, walau berlangsung selama 2 jam 36 menit namun waktu mengayuhnya tercatat 1 jam 18 menit untuk mencapai jarak tempuh yang hanya 17.48 km saja 😆

Jalan, Sawah dan Gunung. Keren yak!
Hutan Karet
Gak bisa menolak untuk foto di tengah sawah kayak gini

Beberapa spot yang menarik yang dijadikan tempat berfoto ria antara lain di depan rumah mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi atau yang dikenal dengan Lembur Pakuan, di tengah sawah yang dihimpit oleh pegunungan sebagai latar depan dan belakangnya, di hutan Karet yang cukup lebat serta beberapa spot menarik lainnya.

Lembur Pakuan

Udah deh, menyusuri jalanan yang asri di perkampungan itu benar-benar menaikkan imun, yakin! ✊🏼✊🏼✊🏼

Dan saat mentari naik menjelang siang kami pun kembali ke Saung Mang Ihin, yang sudah siap dengan sajian makan siang sebagai menutup gelaran perjalanan 2 hari kami ke Subang ini.

Saung Mang Ihin yang fenomenal

Terima kasih banyak untuk pak Solihin dan keluarga yang sudah melayani kami sepenuh hati.

Alhamdulillah bini’matihi tatimmush sholihaat, segala puji milik Allah yang dengan nikmat-Nya hal-hal yang baik menjadi sempurna.. 🤲🏼

BASIC Goes to Subang

Bismillaah, setelah melewati beberapa pekan rencana hingga pemantapan acara, pagi ini BASIC (Baiturrahim Mosque Cyclists) berangkat menuju Subang untuk gowes selama dua hari.

Total ada 20 pesepeda yang mengikuti acara ini dengan membayar iuran Rp 150.000 per orang untuk konsumsi dan sewa truk angkut sepeda.

Semoga cuaca dapat kondusif di musim hujan ini, mendukung rencana kami gowes bersama di akhir pekan ini, aamiin yaa Rabbal aalamiin.

Selamat Jalan om Gustav 0822

Hampir 2 pekan berlalu sejak acara Munas TeRuCI 2021 yang diadakan di Semarang, kabar duka itu datang. Om Gustav T0822 yang bertindak sebagai pembawa acara di Munas itu, meninggal dunia setelah dirawat 2 hari akibat terjatuh di rumahnya hari Jumat pekan lalu.

Om Gustav 0822 saat menjadi MC di acara Munas TeRuCI 2021 di SemarangPhoto by Om Roni 0554

Dan pagi ini dilakukan pemakaman yang disiarkan langsung melalui Zoom dan disaksikan oleh banyak kawan-kawan satu klub, karena memang kabar sakit dan meninggalnya beliau mengagetkan banyak orang.

Selamat jalan om Gustav, semoga Allah subhanahu wa ta’ala ridha padamu, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin..

Video Gobar Munas TeRuCI 2021

Video Gowes Bareng Munas TeRuCI 2021


Saksikan liputan keseruan gowes bareng saat Munas TeRuCI
2021 di Semarang hari Ahad 14 November 2021 di TeRuCI TV,
saluran UHF 0048.

Terima kasih kepada kameramen @⁨Dudi Yudhi⁩ 0281 dan Kang Aher 1008 yang ikut menyumbangkan footage
andalannya.

Sampai jumpa di acara gowes bareng berikutnya 👋

TeRuCl!! Berani Join, Berani Kopdar, Berani Touring dan.. Berani Gowes!

Gowes Munas TeRuCI 2021

Family pose at Kota Lama

Ada acara gowes bareng di rundown Musyawarah Nasional/Munas TeRuCI 2021 di Semarang ini yang membuat gw pengen ikutan hadir.

Walau teman² ‘seperjuangan’ banyak yang gak ikutan Munas, karena rata² yang hadir adalah Premium Member (istilah di TeRuCI untuk member resminya) dengan nomor ID yang besar², the show must go on.

Group photo @ Rooms Inc

Gw awalnya daftar berdua bareng Utami, namun karena di akhir waktu sebelum berangkat ke Semarang Maryam merengek pengen ikutan, ya terpaksa Utami batal ikutan gobar.

Acara gobar dipandu panitia lokal Chapter Semarang, dengan rute dari hotel Rooms Inc di Pemuda ke arah Tugu Muda, lanjut mengitari Simpang Lima, terus ke Jalan Pahlawan ke kanan menuju Sam Poo Kong via RSDK.

Sam Poo Kong

Setelah foto², gobar dilanjut menuju Kota Lama yang merupakan tujuan utama gowes bareng ini. Di Kota Lama kami sarapan bareng di Soto Seger dekat Gereja Blenduk, tentunya setelah foto² di beberapa spot eye catching yang banyak tersedia di Kota Lama.

Jam 10 pagi, kami pun gowes balik ke hotel setelah kenyang sarapan dan bersenda gurau dengan kawan² TeRuCI se-Indonesia.

Oldetrap Theater

Berani Join, Berani Kopdar, Berani Touring dan.. Berani Gowes!

Maryam Rides at Semarang

Semarang setelah diguyur hujan kemarin sore hingga malam, pagi ini alhamdulillah terang benderang. Pas banget dengan rencana kami untuk mengajak Maryam gowes pagi² ke Kota Lama.

Kami start dari hotel Ar+otel di jalan Gajah Mada pukul 6 pagi namun jalanan sudah cukup ramai. Sebuah challenge tersendiri untuk gw, mengawal Maryam yang gowesnya belum lempeng² amat 😁

Gowes diawali dengan sarapan dulu di Soto pak Darno andalan di jalan Thamrin, lalu menuju Tugu Muda dan terus ke Kota Lama.

Di tempat ini, mama Utami mengeluarkan bakatnya, sebagai foto model, fotografer juga pengarah gaya. Komplit pakai telor!

Maryam pose @ Kota Lama
Berduaan sama Maryam, photo by Mama Utami

Gak lama² di Kota Lama, gw ajak mama dan Maryam ke arah Masjid Agung Semarang yang ternyata sedang direnovasi alun-alunnya, cuma sayang gak sempat nerbangin drone karena Maryam sudah mengeluh capek, minta pulang ke hotel.

Strava mencatat perjalanan gowes pagi itu 10.8 km saja, cukup lah buat adek Maryam walaupun kurang jauh buat Baba Oyi dan mama Utami 😁

Semangat pagi!

Ngopi Bareng Hedeth

Malam ini sebelum ke rumah barunya Hendy -salah satu sepupu gw yg ada di Semarang-, Utami meminta untuk ngopi dulu di kafe Antarkata di Ahmad Yani.

Saat menikmati kopi dan batagor, Utami menelpon Dina istri Hendy, yang ternyata sedang vaksin di sebuah rumah sakit dekat tempat kita ngopi.

What a coincidence, jadi lah Hendy dan Dina diajak sekalian ngopi di Antarkata bareng para keponakan Raskha dan Abizar.

Cruising to Semarang

Sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa yang cocok banget untuk perjalanan pagi yang teduh ini, ke Semarang untuk urusan pekerjaan sekaligus mengikuti Munas TeRuCI 2021.

Awalnya cuma gw dan Utami yang bepergian, namun last minute Maryam pengen ikutan. Hmm, well, nambah seru kayaknya, ayo kita berangkat, bismillah!

A Good Family Time

Sesuatu yang jarang, pergi berlima untuk makan siang 😙

Ahad siang, Mama pengen ngajak makan di luar rumah. Berbagai tempat kuliner ditawarkan, dari Sushi langganan di Kota Wisata, sampai Seafood.

Sayang, gak ada yang setuju. Malahan saat Baba usul makan steak, anak² pada mengiyakan.

Tinggal deh si Mama manyun karena lebih pengen makan Sushi, yang terakhir dicicipi tanggal 9 Oktober lalu, ya skip skip dong ya.

Pilihan jatuh ke Fly The Wind di Kota Wisata, secara kami juga pernah makan steak di sana, yang lumayan lah enaknya, juga cozy lokasinya.

Ngopi cantik di Kopi Nako

Setelah kenyang, anak yg tertua pengen ngopi. Daripada tetap di Fly The Wind, Mama mengusulkan ngopi di Kopi Nako Kota Wisata. Dan jadi lah kami sore ini ngopi cantik di sana, full team, alhamdulillah.

Terima kasih ya Allah untuk waktu yang sangat berharga ini bagi kami sekeluarga, aamiin yaa Rabbal aalamiin 🤲

End of an Era

Dan saat itu pun datang..

Setelah sepuluh tahun mengendarainya hampir setiap hari, sore ini Parjo, panggilan kesayangan kami untuk mobil andalan selama ini, berpindah tangan. Parjo menuju pemilik barunya di pulau seberang, katanya.

Ada sedikit rasa emosional saat melihatnya menghilang di tikungan dekat rumah, seperti melihat seseorang yang kita sayangi pergi.

Hanya bisa berdoa semoga Parjo menemui tuannya yang baru, yang lebih sholeh dan mengantarkannya ke masjid atau majelis² taklim, sebagaimana yang selama ini kami biasakan untuknya.

Sebelum meninggalkan kokpit untuk terakhir kalinya, sempat gw catat kilometernya. Sebuah perjalanan panjang mobil yang sudah gw kendarai selama 10 tahun, ke pelosok 6 provinsi di Jawa dan Lampung sejauh 261.301 kilometer..

So long buddy, Mitsubishi Pajero Sport Exceed 2011, you are already missed..