Doa yang Terjawab

Alhamdulillahi Robbil ‘aalamiin, segala puji hanya milik Allah subhanahu wa ta’ala.

Siang ini anak kedua kami ditakdirkan lolos masuk menjadi mahasiswi FEB/Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Manajemen angkatan 2020 Universitas Indonesia, setelah di dua kesempatan sebelumnya, di SNMPTN dan SBMPTN Najah gagal.

Tak terlukiskan dengan kata², saat Utami memberitahukanku kabar gembira ini. Mata dan hati pun langsung meleleh, sujud syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, bersyukur atas segala kenikmatan yang diberikanNya pada siang hari ini.

Semua kekhawatiran yang membebani itu mendadak sirna, digantikan dengan kegembiraan yang luar biasa, lebih dari apa yang gw rasakan 30 tahun lalu saat diterima menjadi mahasiswa FE Undip 1989.

Allahu Akbar, terima kasih ya Allah, atas terjawabnya doa-doa kami.

Fabiayyi alai rabbikuma tukazziban, maka nikmat Tuhan kamu yang mana lagikah yang kamu dustakan..

Google Meet FE89

Jaman online seperti sekarang, justru mudah untuk membuat silaturahim virtual ya. Seperti malam ini dari group Whatsapp Alumni FE 89 Universitas Diponegoro Semarang, diadakan Halal Bihalal Online.

WhatsApp Image 2020-05-31 at 8.20.09 PM

Memang tidak banyak yang ikut, hanya 13 orang saja dari sekitar seratusan anggota group. Ya 13% lumayan lah untuk meeting online pertama.

Next time semoga lebih ramai lagi, in syaa Allah.

Wisuda Virtual Siswa SMAN 61 Jakarta

Karena diadakan di tengah pandemi Covid 19, wisuda lulusan SMAN 61 Jakarta angkatan tahun 2020 pun diadakan secara virtual pagi hari ini menggunakan Google Meeting.

Tercatat lebih dari 220 participants yang mengikuti acara ini, yang dimulai sejak pukul 07.30 hingga pukul 10.00.

Sebanyak 63 siswa lulusan SMAN 61 berhasil memasuki perguruan tinggi negeri di beberapa PTN dari jalur SNMPTN, dan angka ini menunjukkan kenaikan dibanding hasil SNMPTN tahun lalu.

Najah yang belum berhasil masuk lewat jalur SNMPTN, Baba Mama doakan agar bisa masuk PTN lewat jalur SBMPTN, aamiin.

Go Najah, kamu bisa, in syaa Allah!

OSIS 18/19 Demisioner

Setahun yang lalu Najah minta ijin ke Baba, mau ikut kepengurusan OSIS di sekolahnya, di SMAN 61. Baba mengira, OSISnya bakalan seperti OSIS jaman Baba sekolah dulu, yang cuma mengisi waktu dan sersan, serius tapi santai.

Sejak melihat periode seleksi menjadi pengurus OSIS yang bertingkat-tingkat prosesnya, Baba mulai berpikir, betapa seriusnya OSIS SMAN 61 ini. Bertingkat-tingkat memakai istilah CapCapSis, sampai CapSis dan entah apa lagi, yang setiap berganti istilah berarti mengeliminasi beberapa siswa.

Di akhir seleksi, Najah mengajukan diri ikut dalam pemilihan Ketua OSIS, dengan posisi Wakil Ketua OSIS/Waketos yang ternyata mendapat pilihan suara yang terbanyak.

Dan, 9 bulan yang sangat sangat sibuk pun dimulai. Suatu keadaan yang tidak pernah Baba pikirkan sebelumnya, berangkat sebelum pagi menyingsing dan pulang setelah Isya, kadang menjelang tengah malam segala bila ada acara atau rapat pengurus.

Pernah suatu malam saat Baba sudah lelah menunggu Najah pulang, Baba memarahi Najah karena dianggap terlalu sibuk mengurusi OSIS ini. Najah hanya menjawab, ‘Baba kan sudah menandatangani surat kesediaan Najah menjadi anggota OSIS‘.

Baba terdiam sembari berbisik dalam hati, ‘kirain OSISmu kayak OSIS jamannya Baba SMA, yang sangat-sangat santai‘….

Begitu lah, sampai akhirnya kami pun berusaha memaklumi tersitanya waktu dan energi putri kedua kami ini dengan harapan Najah bisa mendapatkan banyak manfaat dari kesibukan yang luar biasa ini. Menyita banyak tenaga, waktu, pikiran dan terkadang materi sudah tentu, namun concern kami dengan nilai sekolahnya yang hanya rata-rata air, sedikit banyak membuat kami khawatir.

Dan pagi ini saat OSIS 18/19 purna tugas, kami para orangtua sangat sangat lega. Lega karena mereka berhasil menjalankan segala program kerja mereka dengan predikat 100% terlaksana, juga lega karena mereka sekarang kembali menjadi siswa biasa, berganti fokus untuk menghadapi ujian akhir dan ujian masuk perguruan tinggi.

Barakallaahu fiik putriku, doa Baba Mama untukmu selalu.

Reunian FE89 Undip 2017

G0049615.JPG

Setelah hampir 30 tahun lalu bertemu di kampus FE Undip Erlangga Semarang, untuk pertama kalinya kami-kami bertemu lagi. Para jelita (jelang lima puluh tahun) ini, terlihat sangat bersemangat, seakan-akan kembali ke lorong waktu, bebarengan bercanda di masa-masa kuliah dulu.

_DSF8164

Kumpul-kumpul pertama tentu mengunjungi kampus tercinta di Pleburan. Sekitar 30an teman dari Semarang dan luar kota alhamdulillah bisa hadir, dan mejeng di bawah tangga menuju ruang pendadaran dulu.

DJI_0126.jpg

Setelah itu, kami menuju lapangan basket di depan kampus Imam Barjo, hanya untuk membentuk formasi 89. Ahay, kekinian sekali yak bapak-bapak ibu-ibu ini, xixixixi..

FB_IMG_1508234604388.jpg

Tak lupa kami pun menuju Tembalang, lokasi di mana perkuliahan S1 Undip berada, ke Fakultas Ekonomika dan Bisnis, begitu nama fakultas kami sekarang. Kami pun berpose di depan gedung Dekaniat FEB. Keren yak!

DJI_0193.jpg

Waktu makan siang tiba, kami turun ke kota bawah lagi, kali ini menuju Lawang Sewu untuk menyantap nasi kotak yang sudah disediakan dan tak lupa, selfie bareng membentuk tulisan ‘FE’. Jaaan, jan, joss tenan bocah jelita FE89 ini hahaha..

Satu venue setelah itu, kami menuju Sam Poo Kong, yang sebenarnya pada saat kuliah dulu aku pun gak pernah ke sini. Say cheese!

DJI_0209.jpg

Gak kerasa, sehari penuh ubyang-ubyung di Semarang, kami pun menuju Pantai Marina. Pantai yang jaman kuliah dulu belum dijadikan tempat wisata, sekarang menjelma menjadi salah satu spot fotografi untuk menangkap sunset.

DJI_0216.jpg

Malam pun tiba, saatnya mengisi perut di Angkringan Bimo Nangkring di Hasanudin, milik teman kami Bimo. Di sini diwacanakan reuni akbar 30 tahun pertemanan kami di tahun 2019 kelak. Semoga terlaksana dan semakin banyak yang hadir, aamiin.

Jam 21.37 kami pun berfoto bersama, setelah sama-sama menyanyikan lagu Kemesraan untuk menandai berakhirnya keriaan dan kemesraan sehari penuh di Semarang.

_DSF8568.jpg

Sampai jumpa di 2019, in syaa Allah!

 

Maryam Masuk SD!

4 tahun lalu nganterin Maryam masuk playgroup di lingkungan sini juga, Iqro’ Islamic Center Bekasi, hari ini kok sudah masuk SD aja.

Selamat belajar ya nak, semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu melindungi dan merahmatimu untuk mendapatkan pendidikan dasar yang dapat membuatmu menjadi anak pintar dan sholehah kebanggaan aba dan umma, aamiin. 

Najah @MPLS SMAN 61

Pagi ini kami mengantar Najah ke SMAN 61 untuk mengikuti MPLS/Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Total ada 216 siswa yang diterima di SMAN 61 tahun ini.

Ada berkahnya juga, orang tua diminta ikut upacara bendera, yang bagi gw udah lupa kapan terakhir ikut upacara. Tapi tetap dong, masih hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, walaupun masih terdengar beberapa orang tua melafalkan kata Endonesia dibandingkan Indonesia, hehehe.. 😊

Go go go Najah, make your day, bismillah!

Welcome to SMAN 61, Nak..

Alhamdulillah, setelah tersingkir dari seleksi SMAN 81 Jakarta, Najah akhirnya diterima sebagai siswa non-DKI terakhir untuk program IPS di SMAN 61, Jakarta Timur.

Ini akan menjadi pengalaman baru bagi kami, menyekolahkan anak di sekolah negeri, setelah sebelumnya selalu memilih sekolah Islam. Entah mengapa, aku ingin kali ini anakku masuk SMA Negeri, walaupun barusan aku tanya Najah ingin melanjutkan di Jakarta Islamic School atau di SMA Negeri, dia pun menjawab yakin, “61.”

Konsekuensi pertama baginya, berangkat dari rumah akan lebih awal karena SMAN di Jakarta dimulai pukul 06.30. Jarak tempuh juga lebih jauh, hampir dua kalinya jarak ke SMPnya di Kalimalang. Najah pun mengangguk tanda dia sadar akan konsekuensi tersebut.

Go go go Najah, pengalaman baru ini in syaa Allah akan menarik dan penuh tantangan bagimu. Ma’an najah, semoga meraih kegemilangan di sekolahmu yang baru ya nak, aamiin.

Source: Situs resmi PPDB Jakarta 2017 Domisili Non DKI