
Gara-gara teledor, aku gak nyadar kalau SIM A-ku sudah kadaluarsa 1 tahun lebih 1 bulan. Baca-baca info di internet, karena telat SIM itu gak bisa lagi diperpanjang. Kudu bikin baru lagi dah, yang mana berarti kudu ikut tes lagi, baik teori maupun praktek. Duh!
Aku tiba di Polres Bekasi pukul 07.45. Langsung diarahkan ke ruang Tes Kesehatan, yang ternyata baru buka pukul 08.30.
Setelah membayar Rp 25k, lanjut menuju Loket 1 di belakang gedung Polres untuk membayar biaya bikin SIM A baru Rp 120k, juga asuransi sebesar Rp 30k.

Sampai di sini pukul 08.50 saat menunggu panggilan ke Loket 2, berarti baru 20 menit saja.
Pukul 09.17 dipanggil untuk foto SIM. Setelah itu menuju tes teori dengan menggunakan komputer.

Waktu yang disediakan adalah 30 menit untuk 30 soal teori dan 7 soal survey. Pukul 09.40 aku selesai menyelesaikan semua soal, dicap lulus dan menuju tes praktek di belakang gedung.

Tes ini sulit, walau terlihat mudah. Pertama, medannya sempit sekali. Kita tidak boleh menjatuhkan patok, juga maju mundur dalam bermanuver.

Disediakan dua mobil, satu dengan transmisi otomatis (Daihatsu Terios), dan untuk manual memakai Daihatsu GranMax.
Saat tiba giliranku, belok ke kanan lancar sampai roda diluruskan. Pas mundur kembali ke titik awal, bencana terjadi, patok di kiri belakang aku jatuhkan. “Kembali lagi Selasa depan ya pak, di bawah jam 11” kata petugasnya.
Ya sudah, mau gimana lagi, balik kanan kita menunggu jadwal tes praktek selanjutnya.
Hikmahnya adalah, bila tak ingin menjalani tes teori dan praktek lagi, jangan sampai lupa jatuh tempo SIM Anda. Kalau lupa, gak bisa diperpanjang dan harus ujian lagi kaya gini. There.
Like this:
Like Loading...
You must be logged in to post a comment.