Mendadak Ikut Arisan AKRUD Semarang

Foto bareng sebelum pamitan

Dalam perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju Bekasi, sesampainya di jalan Tol Banyumanik Semarang gw telpon Hendy, sepupu gw di Semarang untuk pamit lewat tanpa sempat mampir, karena hari sudah siang. Saat itu Hendy sedang berada di rumah pakde Moch (Rahimahullah) di Ngesrep, sedang arisan AKRUD/Antar Keluarga Rumpun Djojohatmodjo chapter Semarang.

Hendy pun memaksa gw untuk mampir sejenak, apalagi alamat rumah pakde di Ngesrep dekat dengan exit tol Jatingaleh. Yowis, tak pikir kapan lagi bisa kumpul-kumpul dengan keluarga besar AKRUD di Semarang.

Sesampainya di Ngesrep, dari silsilah ibu gw di keluarga mbah Mintardjo gw hanya bertemu keluarga bulik Tut dari Sragen, karena biasanya yang rutin hadir lainnya adalah keluarga tante Tien, om Tom, om Totok Marwoto dan om Nono. Namun hari itu tante Tien sedang di Pekanbaru, om Tom berhalangan hadir di Yogya, om Nono masih sakit dan om Totok (rahimahullah) sudah tiada. Sepupu gw yang hadir cuma Hendy dan Lala, karena Donny sedang mengunjungi keluarga mertuanya di Batang yang sedang sakit.

Udah kayak guest star aja deh gw 😀

Namun itu tidak mengurangi kegembiraan keluarga besar dari mbah Kasnadi dan mbah Martadji, yang biasanya baru bisa bertemu kalau ada pernikahan saudara, itu pun jarang banget. Mereka menyambut gw, Utami dan anak-anak dengan hangat. Niatnya cuma mampir sebentar, malah tertahan agak lama karena kudu cerita ini itu dengan begitu banyak keluarga AKRUD yang hadir, ma syaa Allah tabarakallaah.

Foto bareng Bude Koes + Mbah Ji dan tante bude lainnya

Ini namanya rejeki silaturahim. Benar-benar menyenangkan bertemu keluarga besar yang rasanya gak mungkin untuk mengunjungi semua rumah mereka masing-masing bila tidak dalam acara kumpul-kumpul keluarga besar seperti ini, alhamdulillah..

Seperti biasa, sebelum pamitan pulang, kita foto-foto bersama sebagai kenang-kenangan. Sehat-sehat semua yaa mbah, pakde bude, om tante, mas mbak dan semua sepupu yang hadir, terima kasih sudah memaksaku untuk mampir, barakallaahu fiikum! 👋🏼

Video Gobar Munas TeRuCI 2021

Video Gowes Bareng Munas TeRuCI 2021


Saksikan liputan keseruan gowes bareng saat Munas TeRuCI
2021 di Semarang hari Ahad 14 November 2021 di TeRuCI TV,
saluran UHF 0048.

Terima kasih kepada kameramen @⁨Dudi Yudhi⁩ 0281 dan Kang Aher 1008 yang ikut menyumbangkan footage
andalannya.

Sampai jumpa di acara gowes bareng berikutnya 👋

TeRuCl!! Berani Join, Berani Kopdar, Berani Touring dan.. Berani Gowes!

Gowes Munas TeRuCI 2021

Family pose at Kota Lama

Ada acara gowes bareng di rundown Musyawarah Nasional/Munas TeRuCI 2021 di Semarang ini yang membuat gw pengen ikutan hadir.

Walau teman² ‘seperjuangan’ banyak yang gak ikutan Munas, karena rata² yang hadir adalah Premium Member (istilah di TeRuCI untuk member resminya) dengan nomor ID yang besar², the show must go on.

Group photo @ Rooms Inc

Gw awalnya daftar berdua bareng Utami, namun karena di akhir waktu sebelum berangkat ke Semarang Maryam merengek pengen ikutan, ya terpaksa Utami batal ikutan gobar.

Acara gobar dipandu panitia lokal Chapter Semarang, dengan rute dari hotel Rooms Inc di Pemuda ke arah Tugu Muda, lanjut mengitari Simpang Lima, terus ke Jalan Pahlawan ke kanan menuju Sam Poo Kong via RSDK.

Sam Poo Kong

Setelah foto², gobar dilanjut menuju Kota Lama yang merupakan tujuan utama gowes bareng ini. Di Kota Lama kami sarapan bareng di Soto Seger dekat Gereja Blenduk, tentunya setelah foto² di beberapa spot eye catching yang banyak tersedia di Kota Lama.

Jam 10 pagi, kami pun gowes balik ke hotel setelah kenyang sarapan dan bersenda gurau dengan kawan² TeRuCI se-Indonesia.

Oldetrap Theater

Berani Join, Berani Kopdar, Berani Touring dan.. Berani Gowes!

Maryam Rides at Semarang

Semarang setelah diguyur hujan kemarin sore hingga malam, pagi ini alhamdulillah terang benderang. Pas banget dengan rencana kami untuk mengajak Maryam gowes pagi² ke Kota Lama.

Kami start dari hotel Ar+otel di jalan Gajah Mada pukul 6 pagi namun jalanan sudah cukup ramai. Sebuah challenge tersendiri untuk gw, mengawal Maryam yang gowesnya belum lempeng² amat 😁

Gowes diawali dengan sarapan dulu di Soto pak Darno andalan di jalan Thamrin, lalu menuju Tugu Muda dan terus ke Kota Lama.

Di tempat ini, mama Utami mengeluarkan bakatnya, sebagai foto model, fotografer juga pengarah gaya. Komplit pakai telor!

Maryam pose @ Kota Lama
Berduaan sama Maryam, photo by Mama Utami

Gak lama² di Kota Lama, gw ajak mama dan Maryam ke arah Masjid Agung Semarang yang ternyata sedang direnovasi alun-alunnya, cuma sayang gak sempat nerbangin drone karena Maryam sudah mengeluh capek, minta pulang ke hotel.

Strava mencatat perjalanan gowes pagi itu 10.8 km saja, cukup lah buat adek Maryam walaupun kurang jauh buat Baba Oyi dan mama Utami 😁

Semangat pagi!

Ngopi Bareng Hedeth

Malam ini sebelum ke rumah barunya Hendy -salah satu sepupu gw yg ada di Semarang-, Utami meminta untuk ngopi dulu di kafe Antarkata di Ahmad Yani.

Saat menikmati kopi dan batagor, Utami menelpon Dina istri Hendy, yang ternyata sedang vaksin di sebuah rumah sakit dekat tempat kita ngopi.

What a coincidence, jadi lah Hendy dan Dina diajak sekalian ngopi di Antarkata bareng para keponakan Raskha dan Abizar.

Cruising to Semarang

Sekali mengayuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa yang cocok banget untuk perjalanan pagi yang teduh ini, ke Semarang untuk urusan pekerjaan sekaligus mengikuti Munas TeRuCI 2021.

Awalnya cuma gw dan Utami yang bepergian, namun last minute Maryam pengen ikutan. Hmm, well, nambah seru kayaknya, ayo kita berangkat, bismillah!

Gowes AKAP

Dalam rangkaian trip 2000 km Overland Tour Bekasi – Solo – Malang – Semarang PP akhir Desember tahun lalu, adalah saatnya melesakkan sepeda lipat Camp Hazy 5s andalan di antara kumpulan tas² yang gendut di bagasi mobil, agar kebutuhan gowes tiap hari bisa terpenuhi.

Gowes pertama adalah di kota Solo. Sore hari sesampainya di hotel, gak sabar mencoba Seli ini ke Alun-alun Surakarta. Lumayan, 13.4 km cukup untuk menjajal gowes di kota Solo.

Gowes pertama di Solo

Gowes berikutnya, berduaan sama Utami, masih di Surakarta, dengan rute yang hampir mirip. Pagi itu 10.43 km pun cukup buat gowes berdua.

Gowes bareng kamuuuh di Solo

Oya, berhubung ini di pagi hari, gak lupa mampir sarapan Ketan dan Teh Hangat di Brotojoyo, sekedar untuk obat kangen makan ketan bubuk yang sudah hampir lupa rasanya 😁

Sarapan ketan bubuk

Esoknya, kami menuju ke kawasan Tawang Mangu, menginap di Agro wisata Amanah. Contour lokasi ini naik turun karena berada di kaki gunung, jelas gak cocok untuk gowes dengan sepeda lipat dengan ban 16 inci yang imut ini.

Hawa yang sejuk, dekor alam yang asri, bikin betah!

Tapi kita tetap kemon, demi sebuah pengalaman baru gowes di mountain tapi bukan naik mountain bike 😁

Difoto oleh anak² di sekitar Argo Wisata Amanah

Alhasil, pagi itu hanya 5.79 km saja yang tercatat di Strava, tapi pegelnya luar biasa hehehe 🤪

Kota berikutnya adalah Malang. Enak kali gowes di kota yang sejuk ini dengan start dan finish di Alun-alun Kota Malang yang rindang.

Siap gowes dengan rain coat karena gerimis

Not bad, 16.27 km tercatat pagi itu, gowes where the wind blows, dari Alun-alun sampai stadion Gajayana pulang pergi.

Melihat gw foto-foto di depan stadion kandang Arema Malang, seorang goweser bernama Bagus Ibnu menghampiri dan ngobrol banyak tentang sepeda lipat. Kami tutup pembicaraan itu dengan berfoto bersama.

Foto bareng arek Malang sesama anggota ID-FoldingBike

Kota terakhir dalam rangkaian Java Overland Tour ini adalah kota kelahiran tercinta, Semarang.

Simpang Lima

Start dari hotel Noormans tempat kami menginap di kawasan Jatingaleh, sepeda Camp Hazy enak bener menuruni jalanan Sisingamangaraja hingga Siranda dan Simpang Lima.

Di depan Tugu Muda, landmark Kota Semarang

Lanjut gowes ke arah Barat menuju Tugu Muda, lalu ke Utara ke arah Kota Lama.

Mandatory shot at Kota Lama

Tak puas, setelah itu ke arah Timur, menuju Masjid Agung Jawa Tengah dan berfoto bareng goweser lainnya di miniatur Ka’bah serta di pelataran MAJT. Jepret!

Miniatur Ka’bah di MAJT
Masjid Agung Jawa Tengah dengan payung raksasa ala Masiid Nabawi

Jarak 27.4 km pun tercatat, mayan lah, paling jauh selama tour ini, ya karena gowes di kota sendiri, yo sak kesel’e wae, yo po ra ndaaa 😁

Nah ini enaknya pakai sepeda lipat. Setelah sarapan bubur ayam dekat kos-kosan Utami di Singosari, segera ambil hp lalu panggil GoCar, lipat sepeda, pulang deh ke hotel tanpa harus gowes melibas tanjakan Tanah Putih yang ‘mengerikan’ itu. Buzz, sampai! 😁

That’s all. Misi bersepeda di setiap kota yang dikunjungi pun sukses. Dulu waktu masih pakai MTB pun rela menggendong sepeda di pintu belakang, apalagi sekarang pakai sepeda mini 16″, sama sekali tidak ada keluhan excess baggage/kelebihan bagasi.

Makin cinta deh sama Seli, yuk kita goweeeees 🚴‍♀️🚴‍♀️🚴‍♀️

Reuni 30 Tahun FE89 Undip – Day 2

Reuni 30 tahun FE 89 Undip hari kedua ini diadakan di Rumah KS15, Kyai Saleh Semarang, dengan konsep pesta taman dari sore hingga malam hari.

Sebanyak 67 kawan lama hadir, dari 80 orang yang mendaftar ikutan acara reuni yang kali kedua ini dilaksanakan setelah sebelumnya kumpul-kumpul mendadak di tahun 2017, juga di Semarang.

Panitia menyediakan photo booth yang banyak dimanfaatkan kawan-kawan untuk berfoto bareng teman satu jurusannya, manajemen, akuntansi juga IESP.

Ada juga yang berpose dengan pacar jaman kuliahnya, yang berhasil menjadi pasangan suami-istri, salah satunya ya yang punya blog ini 😁

Di penghujung acara, gw minta waktu untuk berkumpul dengan kawan-kawan yang 29 tahun lalu pernah manggung di sebuah acara pentas seni di Auditorium UNDIP mewakili FE89, untuk menyanyikan lagu yang pernah kami bawakan dulu: Never Say Goodbye dari Bon Jovi.

Seru banget dah pokoknya, urat malu sudah putus, lupa kalau kami semua masuk dalam kategori jelita, jelang lima puluh tahun.

Dan malam itu pun berakhir dengan penuh kegembiraan, senang bertemu lagi dengan kawan-kawan saat muda dulu.Seduluran sak lawase, ndes!

Saksikan serunya reunian 30 tahun FE’89 Undip di YouTube:

Reuni 30th FE Undip 89 – Day 1

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Hari ini kami mengadakan acara talk show dari 4 alumnus FE Undip 89 sebagai Nara sumber yang mengambil tema When The Books are not Enough, di gedung C Kampus FEB Undip di Tembalang.Tampil sebagai pembicara berurutan dari Beni Edmunandar (Komisaris Trans Jakarta), Enny Sri Hartati, Susi Noorhayati dan Tyo dengan Network-Kingnya.Alhamdulillah gedung pun full house, diisi adik² mahasiswa Undip yang tidak hanya dari fakultas Ekonomi saja tapi juga ada dari fakultas lainnya.Angkatan 89 juga menyumbangkan 2 bangku taman yang diterima oleh pak Dekan FEB Suhartomo.Acara selesai menjelang sholat Jumat dan sebagian panitia pun menutup acara hari pertama ini dengan makan siang dan foto bersama di Kota Lama Semarang.

Ke Semarang bareng Ucok

Hari ini hari yang istimewa. Pagi-pagi sudah harus ke bandara Soetta untuk menjemput sahabat lama dari Medan, panggil saja Ucok, nama panggilannya selama kuliah di Semarang.Ucok menyempatkan hadir karena pada acara reuni FE89 dadakan 2 tahun lalu, ia gak bisa hadir.So, siang ini kami berduaan saja menyusuri tol Jakarta Semarang sembari bercerita flash back memori di Semarang, 30 tahun yang lalu.Tak sampai 7 jam, kami pun tiba di Semarang dan menginap di rumah om Tok di Kekancan Mukti.