Mendadak Gowes di PIK 2

Dronie di Jembatan PIK 2

Mendadak pagi tadi kami jadi gowes di PIK 2. Awalnya tidak berniat gowes pagi ini karena semalam mama Utami rada tidak enak badan. Tapi saat gw tanya lagi sehabis subuh tadi, Mama bilang badannya sudah segeran, ready to go. Sip lah!

Berangkat pun rada kesiangan, namun Alhamdulillah sesampainya di PIK dan sepanjang gowes pagi itu, matahari tertutup awan, jadi rada adem.

Hal itu menjadi berkah tersendiri karena kami jadi lebih lama mengeksplorasi kawasan PIK 2.

Mulai dari White Sand Beach dan menyusuri sepanjang coast linenya, hingga memasuki kawasan daerah bisnis PIK 2 (yang masih dalam proses pembangunan) yamg belum pernah kami kunjungi sebelumnya.

Kejutan hari itu pun bertambah saat kami bertemu dengan rombongan keluarga mas Andianto Hidayat -yang kemarin gowes bareng di Alam Sutera-, lanjut ngopi² bareng di Baron Cyclist Cafe sebelum balik pulang ke rumah masing-masing.

Alhamdulillah ya Allah, terima kasih untuk pagi hari yang menyenangkan ini..

Gowes 2 Hari di Purwokerto

Akhir pekan lalu kami mudik kembali ke Purwokerto, mengunjungi Bapak mertua yang masih sakit dan meminta ketiga putrinya yang tinggal di Bekasi untuk datang menjenguk. Berangkatlah bareng-bareng kami bersama 2 adik Utami dalam 1 mobil.

Esok paginya, saat bersepeda, sudah tentu. Gw ajak Utami untuk mengulangi trayek ke arah Baturraden, sembari menuju tempat ngopi, Kopi Keprok namanya. Ternyata Bowo dan keluarganya juga hendak bersepeda pagi itu, jadi sebelum berangkat kami berfoto dulu, klik!

Wefie bareng keluarga Wahyu Wibowo

Perjalanan pun kami mulai ke arah Underpass Jenderal Sudirman lalu ke arah Karangsalam di Utara. Dari situ menyusuri jalan menuju Pabuaran dan tiba di Kopi Keprok. Sebuah tempat kuliner yang sangat nyaman, terbuka dan pagi itu sudah banyak goweser yang ngopi dan sarapan di sana.

Ngopi di Kopi Keprok

Restoran dengan konsep ruang terbuka di tepi sawah seperti ini, memang sedang marak dan menarik untuk dikunjungi, juga menjelma menjadi spot foto yang menarik:

Open space yang hijau dan menyenangkan
Ayunan, arena kegemaran Utami untuk difoto

Selain tempatnya yang nyaman, ternyata kulinernya juga nikmat. Pengunjung dipersilakan mengambil makanan sendiri dengan memakai sarung tangan plastik yang sudah disiapkan, bayarnya belakangan.

Tercatat perjalanan pagi itu sejauh 33.85 km dengan waktu tempuh 2 jam 8 menit. Gowes pagi itu pun diakhiri dengan perut yang kenyang hehehe..

Keesokan harinya, gw gowes sendirian. Tujuannya, mengulangi trip 10 tahunan yang lalu, naik ke Baturraden. Bedanya, dulu pakai MTB sekarang naik sepeda lipat.

Dan, itu menjadi masalah sendiri. Walaupun sproket sepeda Utami cukup memadai, 10 speed dengan 11-36T tapi dengan single crank yang cukup besar, membuat payah juga. Tak kurang 3x berhenti sejenak untuk menarik nafas sebelum melanjutkan perjalanan.

Alhamdulillah, walau terasa berat namun tidak sekali pun TTB/Tuntun Bike untuk mencapai ketinggian 610+ meteran haha, masih kuat ternyata ✊🏼

Melepas penat di depan pintu masuk Baturraden

Nikmatnya gowes ke Baturraden adalah menikmati perjalanan pulang ke Purwokerto. Menuruni jalanan yang curam, bisa meluncur lebih dari 61 km per jam (rekam jejak di piranti Xoss G+), namun karena takut terjadi apa-apa maka kita main aman aja, rem yang dibanyakin hehehe.

Top speed di Xoss G+

Tercatat di Strava, gowes pagi itu 32 km dengan waktu tempuh 2 jam 7 menit. Not bad lah ya, tapi gak janji mau ngulangin lagi… capek booo’ 😆

Gobar TerBaik Pertama 2021

TerBaik @ BSD

Ahad yang cerah untuk memulai gowes bareng TeRuCI Ban Cilik hari ini. Start dari QBig di Bumi Serpong Damai/BSD, ke-sembilanbelas goweser pun meluncur mengikuti om Sam, yang menjadi marshall perjalanan pagi ini.

Start pukul 07.30 dari depan Mitra 10 QBig

Karena ini masuk dalam acara gowes di TeRuCI, para peserta pun dihimbau untuk mengenakan jersey TeRuCI Gowes Club/TG, TeRuCI Ban Cilik atau kaos apapun yang bertema TeRuCI. Keren yaaa 😄

Rute yang diambil melewati jalan utama BSD menuju Mozia Loop, lalu keluar BSD City untuk menikmati jalan desa yang sepi dan rindang.

Line up di Mozia Loop

Seperti gowes dengan kawan-kawan lainnya, kami pun mengambil foto di beberapa tempat yang dirasa cukup menarik, seperti di tengah ilalang pada foto utama tulisan ini, juga pada jalur Mozia Loop dan Airport Aeromodelling di BSD.

Di atas bukit di depan bandara aeromodelling BSD

Di tengah perjalanan, kami pun mampir di warung Cihuni Bike Park untuk beristirahat dan menikmati kelapa muda serta lupis ketan yang nikmat.

Total perjalanan hari ini tercatat di Strava sejauh 20.81 km dalam waktu 3 jam 21 menit. Namanya juga gowes santai-santai, ya segitu aja lah adanya 😄

Dan sebelum pulang ke rumah masing-masing, kami berfoto lagi di depan Bike Park Cihuni, jepret!

Family photo @ Cihuni Bike Park

Gank Pare

Gank Sepedaan Rame-rame

Ada kejutan hari ini. Aslinya, pagi ini gw mau gowes sendirian, setelah kemarin mengajak mama Utami gowes 35 km (that’s her personal record) dari GBK ke Sunda Kelapa. Gak taunya, Utami bilang mas Andi dan mbak Rizka mau mengajak gowes bareng. Wah, surprise surprise, karena saat kami gowes di Rawamangun tahun lalu, mas Andi dan mbak Rizka gak ikutan gowes, lho 😆

Jadi lah kami berjanjian bertemu di UI FelFest dengan rute mengitari kampus Universitas Indonesia. Oya, ada dik Nughie, mahasiswa Fakultas Kedokteran UI yang ikut juga, menemani Bapak dan Mamanya, sip dah.

Dan gak nyangka juga, Nughie membawa serta kameranya, dan ia pun secara sukarela menjadi fotografer buat gowes pagi ini. Hasilnya? Mantap bener, udah kayak fotografer gowes di jalanan Sudirman, Kuningan, BSD dan tempat-tempat hitz lainnya di Jakarta. Iya kan?

Foto karya Nughie

Tetap aja walau cuma seputaran UI gowesnya, aplikasi Strava wajib dinyalakan. Dan hasilnya, gowes pagi itu kami menempuh jarak 22.96 km dalam 3 jam 12 menit. Mayan laaah, buat beginners 😆

Dronie @ jembatan tol RSUI
Di depan gedung Rektorat UI

Setelah berfoto-foto di tempat yang iconik di UI, kami pun menutup gowes pagi itu dengan ngopi bareng di Kopi Nako, Depok. Kali ini no photo, karena udah kelaparan dan sakaw akan ngopi. Maafkan ya. 😝

Besok2 mau gowes di mana lagi kita? 🥰

Gowes Berduaan di Awal Tahun

Dronie @ Spark

Alhamdulillah tahun 2021 telat tiba. Di Jumat pagi ini rasanya paling pas memulai hari ya dengan bersepeda berdua saja. Pilihan pagi ini adalah dari Gelora Bung Karno ke Utara hingga Sunda Kelapa, pulang pergi.

Spot foto pertama adalah Senayan Park/Spark, yang ternyata pagi itu sudah buka buat para pegowes. Di dekat danaunya ada property buat foto-foto yang instagrammable. Keren nih, yuk foto dulu Ma, jepret!

Di tengah jalan Sudirman, kami berhenti sejenak di JPO/Jembatan Penyeberangan Orang di Setiabudi. Kami gotong serta 2 sepeda buat property photo walau alasan aslinya sih demi keamanan, hihihi..

Dronie @ JPO Setiabudi

Lanjut gowes lagi, kami melewati Kota Tua menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Kami membayar ongkos masuk Rp 2.500 untuk sepeda dan langsung menuju kawasan peti kemas dan pelabuhan kapal motor untuk foto-foto berduaan.

Di depan peti kemas
Dronie di depan Kapal Barang

Puas deh foto-foto di sini, karena jalanan yang cukup sepi dan pelabuhan Sunda Kelapa pagi itu gak terlalu ramai.

Saking sepinya jalanan Thamrin Sudirman, ada seseorang yang memoto kami sedang bersepeda dekat bundaran HI dan diupload ke Instagram serta di-feature oleh @jktinfo, sebuah akun kota Jakarta yang sangat terkenal 😆

Kami berdua di-candid seseorang di sekitar Bundaran HI

Cukup rasanya gowes pagi ini, kami pun kembali ke parkir Selatan Gelora Bung Karno untuk bergegas pulang karena sebentar lagi Jumatan.

Tercatat di Strava, kami menempuh jarak 35.08 km dalam waktu 3 jam 20 menit, sebuah rekor jarak tempuh baru untuk Utami, alhamdulillah. Terus semangat ya sayang, next kita gapai 40 km, in syaa Allah.

Family Picnic Ride @ UI

Mejeng di depan Rektorat UI

Gowes bareng lagi berlima. Kali ini tujuannya kampus Universitas Indonesia. Seperti biasa, gowes gak jauh-jauh, cukup 14 km saja, tapi foto-fotonya yang dibanyakin, hehehe.

Saat memulai gowes lewat Hutan Makara
Di atas jembatan tol UI
Si Bontot yang mulai menyalip kakak-kakaknya
Di depan Perpustakaan UI
Di tepi danau Mahoni
Di bawah jembatan Teksas/Teknik Ekonomi Sastra

Dan ditutup dengan dronie di depan Perpus UI. Thanks ya anak-anak udah mau gowes lagi pagi ini, Baba Mama love you all!

Family Ride @ BSD

Di depan Branchsto

Alhamdulillah, walau ini adalah Ahad pagi yang sembab, tak membuat kami menghentikan niat untuk bersepeda berlima di Bumi Serpong Damai/BSD.

Pajero Full House

Seperti saat gowes berlima di Ancol tahun lalu, kami susun 5 sepeda lipat untuk bisa masuk dalam mobil Pajero kesayangan kami. Saat berangkat menuju BSD, Najah dan Maryam berbagi kursi di depan, sementara Mama dan Ingga duduk berdua di belakang. Gak opo2 wis, ayo mangkat!

Sesampainya di Mozia BSD, hujan masih saja turun walau tidak deras. Anak-anak pun alhamdulillah semangat untuk tetap gowes pagi ini. Dan tidak seperti pekan lalu, pagi ini tidak terlalu banyak yang gowes, mungkin karena matahari enggan bersinar itu tadi.

Gowes berlima itu asyik banget!

Kami pun mulai jalan menembus hujan rintik. Cuaca yang dingin seperti ini sebenarnya enak sekali untuk gowes, walau kaos dan celana mulai terasa basah, hujan yang on off membuat kami terus gowes sampai ke arah depan Floating Castle BSD lalu berputar balik.

Tempat favorit Mama untuk foto-foto: cari yang ijo ijo

Gak terlalu jauh kami gowes pagi ini, karena di rute terakhir sebelum kembali ke tempat start, hujan semakin intensif, membuat Maryam mulai mengeluh perutnya yang lapar.

Baik lah, ayo kita balik kanan dan cari tempat buat mengisi perut sebelum pulang kembali ke Bekasi. Oleh Strava jarak yang terukur 14.8 km, lumayan lah ya..

Thanks ya anak-anak, untuk pagi ini yang seru.

Dronie sebelum pulang.

Gowes Desember di Purwokerto

Di depan Alun-alun Purwokerto

Akhir pekan ini kami harus ke Purwokerto untuk menengok Bapak yang sedang sakit. Kami pergi hanya berdua, setelah Maryam si bungsu menolak untuk ikut. Duh.

Karena mobil kosong tanpa penumpang, kami pun membawa 2 sepeda lipat andalan untuk gowes di sana. Dibawalah Camp Hazy 5s dan Element Pikes Dragon. Let’s go!

Hari pertama, gw serahkan Utami untuk memilih rute perjalanan. Dia ingin ke tepi Sungai Serayu, melewati Gunung Tugel namanya. Wah, cukup menantang ini, banyak turun naiknya lho, tapi oke lah..

Belajar gowes tanjakan ini 😁

Lumayan juga, naik turun ternyata Utami cukup kuat, hanya sekali TTB/Tuntun Bike karena memang cukup curam tanjakannya. Sebagai member anti tanjakan club, mari kita acungi jempol. Mantap!

Setelah melahap tanjakan-tanjakan, kami pun disuguhi pemandangan hamparan sawah yang memanjakan mata. Gak pakai lama, kami cari pematang sawah buat berpose, karena memang gowes itu harus pakai foto-foto kalau sama bini, Ya kan? 😆

Di pematang sawah Patikraja
Tuh cakep kan pemandangannya?

Puas berfoto-foto di tepi sawah, kami pun sampai di Sokawera, Patikraja. Saat melihat tanda petunjuk ‘Warung Desa’ di pinggir jalan membuat kami jadi pengen mampir, buat sarapan Kupat Tahu, yang cukup nikmat, alhamdulillah.

Di depan Warung Desa dengan Bu Mur

Tak dinyana ternyata pemilik warung adalah mantan ibu guru TK yang kenal dengan ibu mertua, yang dulu memang pangawas sekolah di kecamatan Patikraja. Kami pun berpose dengan beliau buat kenang-kenangan, jepret!

Dari situ, perjalanan kami stop karena harus balik lagi ke rumah di Karang Pucung walaupun baru 9.5 km saja gowesnya. Dan karena mengejar ‘masuk kantor’ hari itu, kami pun memilih pulang dengan naik taxi, wuuuussss..

Keeseokan harinya, gw yang ajak Utami untuk latihan menanjak lagi, Kali ini dalam kota aja, ke Utara, ke arah Grendeng tempat kampusnya Kakak Ingga, Universitas Jenderal Soedirman. Rute yang dipilih melewati Alun-Alun Kota Purwokerto (foto ada di atas tulisan ini), lanjut ke Utara melewati jalan Ahmad Yani hingga Pasar Cerme untuk kemudian belok kanan ke Jalan Riyanto.

Di jalan ini lah Utami melihat bakul Serabi, dan kami pun berhenti sebentar untuk membeli beberapa serabi untuk sarapan pagi.

Beli Serabi

Tak dinyana, di sini kami bertemu Bowo dan Cici, adik ipar yang juga suka bersepeda. Yowis, foto-foto dulu lah buat bukti ke ibu Mertua hihihi..

Ketemu cyclist Purwakerta 🙂

Dari situ kami ke arah Selatan menuju Unsoed, menyusuri jalanan yang menurun di daerah Karangwangkal kemudian pulang. Total perjalanan pagi itu 17.55 km.

Sorenya, gw gowes lagi. Kali ini sama mbak Ingga yang males banget disuruh gerak. Awalnya hendak ngedrone aja di jalan tembus baru dari Jalan Sudirman ke jalan Gerilya. Tapi begitu melihat banyak orang yang bersepeda sore-sore, akhirnya kami balik sebentar ke rumah untuk ganti bersepeda di sore itu. Gak jauh-jauh lah, cuma 13 km aja.

Gowes bareng Mahasiswi 🙂

Alhamdulillah, selesai sudah cerita 3 hari di Purwokerto dengan bersepeda. Tetap pakai masker, hindari kerumunan dan menjaga jarak, in syaa Allah sehat selamat dari Covid 19, aamiin..

Gowes Seragam Baru Srengenge

Tim Srengenge di depan Roemah Oengoe

Baru dua pekan lalu dikumpulkan siapa-siapa saja yang hendak memesan jersey/seragam gowes klub para jelita lolita Srengenge, lha kok kemarin sudah jadi aja. Gw memesan 2 jersey langsung, motif Lurik dan juga Kembang-kembang.

Jersey yang sangat mbagusi!

Pagi itu sebenarnya gw udah pakai jersey Lurik, sebelum kemudian nyonya rumah bertanya ‘lho, kamu gak mau seragaman sama aku?‘ dengan tatapan penuh rasa heran. Yowis, tak gantine, ujarku dalam hati, daripada ada yang manyun sepanjang jalan.

Gowes pagi ini rutenya dari rumah bu Lurah di Bintaro menuju Warung Tuman di BSD pulang pergi namun dengan rute yang berbeda.

Rute Gowes pagi ini

Tercatat oleh Strava, jarak yang kami tempuh pagi itu 26.6 km dalam waktu….. 4 jam lebih 🤪, benar-benar khas Srengenge, Sregep Ngepit, Sregep Ngemil 😝

Sesampainya kami di Warung Tuman, pagi-pagi sudah ramai sekali. Semua pengunjungnya adalah goweser! Benar-benar bikin tuman ini warung, yang memang tempat ini sesuai banget untuk nongkrong sembari menikmati makanan di ruang terbuka, sehingga meminimalisir peredaran Covid 19.

Brunch di Warung Tuman
Tempat yang pas buat foto-foto juga nih
Kehabisan tempat, padahal bookingnya sudah sejak kemarin lho
Spot wajib buat foto keluarga di Warung Tuman

Dan sebelum kembali ke rumah bu Lurah, kami mencari ruang terbuka di sekitaran BSD untuk foto bareng-bareng dengan drone.

Mohon maaf kalau terlihat so childish ya padahal usia kami hampir/sudah 50-an tahun hahahah 🤩

Gak terasa, hampir 5 jam kami gowes. Luar biasa, kalau sendirian pasti sudah malas tuh gowes lama-lama kayak gitu, tapi bareng kawan-kawan in syaa Allah semua terasa ringan.

Jadi, kamu pilih tim Lurik atau tim Kembang-kembang? 😍

Dan jangan lupa, tonton juga videonya ya, sampai jumpa!