Dalam rangkaian trip 2000 km Overland Tour Bekasi – Solo – Malang – Semarang PP akhir Desember tahun lalu, adalah saatnya melesakkan sepeda lipat Camp Hazy 5s andalan di antara kumpulan tas² yang gendut di bagasi mobil, agar kebutuhan gowes tiap hari bisa terpenuhi.
Gowes pertama adalah di kota Solo. Sore hari sesampainya di hotel, gak sabar mencoba Seli ini ke Alun-alun Surakarta. Lumayan, 13.4 km cukup untuk menjajal gowes di kota Solo.
Gowes berikutnya, berduaan sama Utami, masih di Surakarta, dengan rute yang hampir mirip. Pagi itu 10.43 km pun cukup buat gowes berdua.
Oya, berhubung ini di pagi hari, gak lupa mampir sarapan Ketan dan Teh Hangat di Brotojoyo, sekedar untuk obat kangen makan ketan bubuk yang sudah hampir lupa rasanya 😁
Esoknya, kami menuju ke kawasan Tawang Mangu, menginap di Agro wisata Amanah. Contour lokasi ini naik turun karena berada di kaki gunung, jelas gak cocok untuk gowes dengan sepeda lipat dengan ban 16 inci yang imut ini.
Tapi kita tetap kemon, demi sebuah pengalaman baru gowes di mountain tapi bukan naik mountain bike 😁
Alhasil, pagi itu hanya 5.79 km saja yang tercatat di Strava, tapi pegelnya luar biasa hehehe 🤪
Kota berikutnya adalah Malang. Enak kali gowes di kota yang sejuk ini dengan start dan finish di Alun-alun Kota Malang yang rindang.
Not bad, 16.27 km tercatat pagi itu, gowes where the wind blows, dari Alun-alun sampai stadion Gajayana pulang pergi.
Melihat gw foto-foto di depan stadion kandang Arema Malang, seorang goweser bernama Bagus Ibnu menghampiri dan ngobrol banyak tentang sepeda lipat. Kami tutup pembicaraan itu dengan berfoto bersama.
Kota terakhir dalam rangkaian Java Overland Tour ini adalah kota kelahiran tercinta, Semarang.
Start dari hotel Noormans tempat kami menginap di kawasan Jatingaleh, sepeda Camp Hazy enak bener menuruni jalanan Sisingamangaraja hingga Siranda dan Simpang Lima.
Lanjut gowes ke arah Barat menuju Tugu Muda, lalu ke Utara ke arah Kota Lama.
Tak puas, setelah itu ke arah Timur, menuju Masjid Agung Jawa Tengah dan berfoto bareng goweser lainnya di miniatur Ka’bah serta di pelataran MAJT. Jepret!
Jarak 27.4 km pun tercatat, mayan lah, paling jauh selama tour ini, ya karena gowes di kota sendiri, yo sak kesel’e wae, yo po ra ndaaa 😁
Nah ini enaknya pakai sepeda lipat. Setelah sarapan bubur ayam dekat kos-kosan Utami di Singosari, segera ambil hp lalu panggil GoCar, lipat sepeda, pulang deh ke hotel tanpa harus gowes melibas tanjakan Tanah Putih yang ‘mengerikan’ itu. Buzz, sampai! 😁
That’s all. Misi bersepeda di setiap kota yang dikunjungi pun sukses. Dulu waktu masih pakai MTB pun rela menggendong sepeda di pintu belakang, apalagi sekarang pakai sepeda mini 16″, sama sekali tidak ada keluhan excess baggage/kelebihan bagasi.
Makin cinta deh sama Seli, yuk kita goweeeees 🚴♀️🚴♀️🚴♀️